Friday 9 March 2018

RASA - Luka itu Rasa Empedu

Selalu saja tak habis jika ku uraikan apa itu cinta
tentang cinta yang punya rasa
Tentang rasa yang beraneka cerita cinta

Pada jarak aku berharap cinta selalu menemukan rindu, pada kesetiaan yang terukir pada percaya. Hingga pertemuan berujung tawa (Ayla)

Wanita itu tak ubahnya seperti sebuah balon. Lentur tapi saat tersakiti bisa meledak seketika (Arga)

Cinta memang tidak harus melihat dia bahagia bersama yang lain jika dia masih bisa kita perjuangkan (Satya)

Jika mencintaimu saja tidak cukup, lalu dengan apa aku harus menebus dirimu? (Bastian)

Dan cinta tak hanya bisa bermodalkan Harta dan mengandalkan mimpi tapi butuh dijalani (Bintang & Andini)

Cinta itu sendiri adalah gelombang rasa yang ada pada hati setiap yang merasakan. Terkadang pahit jika luka, manis bila bersama dan bahkan hambar saat dilema. Tapi cinta tetaplah cinta.

***

Ayla memejamkan kelopak matanya saat tiba-tiba bayangan Fadhil melintas di depannya.

"Ay, gue mohon beri gue kesempatan lagi. Gue berjanji gue akan mengubah semuanya. Gue akan set...."

"Jangan pernah ucapkan kata itu lagi di depan gue, Dhil. Gue sudah muak sama elo. Bulshit yang namanya setia!"

Sia-sia memang mengharapkan balikan sama Ayla, yang ada Fadhil malah didamprat habis-habisan sama Ayla. Bagaimana Ayla bisa memaafkan Fadhil saat dilihatnya sendiri bagaimana Fadhil menyatakan cinta pada Kinar, teman satu kampus Fadhil. Dan tidak untuk yang pertama Fadhil melakukan itu. Pernah juga suatu kali Ayla mergoki Fadhil jalan bergandengan mesra dengan seorang cewek yang selidik punya selidik dia anak ibu kosnya. Memang semua cewek seantero Bandung diembatnya. Ayla kesal tiap kali ingat semua itu. Tiap kali Fadhil melakukan kesalahan Ayla selalu memaafkan tapi tidak untuk yang sekarang. Ayla benar-benar ingin mengakhiri hubungannya.

Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku, sakitnya tuh di sini melihat kau selingkuh.

Ayla buru-buru membuka matanya saat mendengar suara anak kecil menyanyikan lagu keras di dekat telinganya.

Sakit..sakitnya tuh di sini...

Ayla ketawa geli melihat aksi kocak bocah itu. Dia berjoget-joget ala artis dangdut dengan membawa sebuah gitar kecil. Dan Ayla tersenyum mendengarkan lagu yang dinyanyikannya. Asem nih bocah. Tahu aja gue lagi galau gara-gara diselingkuhin. Eh, dia nyanyi gini di depan gue.

Ayla mengambil selembar lima ribuan dalam dompetnya. Dan menyerahkannya pada bocah pengamen itu. Ayla cukup terhibur dengan gayanya tadi.

"Terima Kasih, Kakak."

"Sama-sama. Kamu gak sekolah?" Entah tiap kali Ayla bertemu pengamen yang masih bocah gini, dia selalu bertanya seperti itu. Ayla sedih ketika harus melihat anak-anak kecil yang seharusnya duduk belajar di sekolah harus berpanas-panasan di jalan hanya demi selembar uang.

"Sudah pulang, Kak!" Katanya sambil berlalu ke segerombolan anak remaja yang duduk-duduk di Taman tak jauh dari Ayla.

Ayla kembali memejamkan matanya, berharap dapat melupakan Fadhil. Ayla tahu bahwa sejak hubungan mereka terpisah jarak, Fadhil telah berubah. Hubungan itu tak seindah waktu mereka SMA dulu. Pulang dan pergi sekolah bareng. Mencuri-curi jam sekolah hanya untuk ngobrol di kantin.

"Gue janji akan pulang setiap minggu untuk ketemu lo. Bandung-Jakarta kan bukan seperti jarak Jakarta Sidney, gue akan pulang. "

Saat itu memang benar Fadhil selalu tepati janjinya. Tiap malam minggu pasti sudah muncul di ambang pintu rumah Ayla dan ibu Ayla sudah hafal betul kelakuan pacar anak bungsungnya itu. Tapi setelah hubungan mereka melewati satu tahun, Fadhil sudah jarang ke rumah Ayla. Jangankan ke rumah, Bbm atau WA pun tak ada kabar. Dan sejak itu, Ayla nekat ke Bandung menyusul Fadhil saat kuliahnya libur semester. Dan yang selalu didapat Ayla sambutan mesra. Iya, mesra tapi dengan cewek lain. Berulang kali Ayla mempergokinya dan berulang kali pula Ayla memaafkannya.

"Gue kesepian, Ay. Lo sih kuliah di Jakarta gak ikut gue ke sini. Kan kalau lo di sini gue gak kesepian." Alasan Fadhil tiap kali Ayla marah melihat kelakuan Fadhil. Dan sekarang Ayla benar-benar muak. Bisa-bisanya dia sebodoh itu percaya dengan Fadhil. Gadis Bandung kan cantik-cantik, cowok seperti Fadhil pasti klepek-klepek dibuatnya.

Dan untuk pertama kalinya, Ayla membiarkan air matanya jatuh bebas menggenangi pipinya. Akhirnya, apa yang dia takutkan tentang LDR benar-benar terjadi. Tentang cinta yang tak bisa bertahan hanya karena mengandalkan komunikasi semata. Ayla benar-benar takut jika suatu saat takdir membawanya pada hubungan jarak jauh dengan kekasihnya nanti. Dan luka pasti akan semakin pahit untuk dicecap.


(Bersambung)

#Onedayonepost
#ODOPbatch5
#ODOPharike-43
#Tantangan VII & VIII

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search