Monday 12 February 2018

Puisi: Untuk Kamu Malaikat Kecil yang Masih dirahasiakan Allah

Pixabay


Malam Penuh Rindu

Saat rembang
Bayu menggigit setiap sendi
Menyekap sisa-sisa matahari
Sementara dekapan bintang
Menghangatkan sekedar bayang

Kita tepekur, saling memeluk
melewati malam panjang penuh arang
Di lengkung langit,
Rembulan membubung
Lalu lesap ditelan awan

Kita menanti, menautkan jemari
Hingga rembulan turun ke bumi
Penawar rindu yang menderas saban hari

Lamongan, 31 Deaember 2017


Kutunggu, Nak

Tidurlah
Hari telah larut malam
Cukup aku yang terjaga dalam buaian angan
Kugantungkan rindu ini di hati
Jauh-jauh sebelum kau hadir di sisi
Marilah kita patri cinta
Pada rembulan yang menguning di pucuk malam
Kelak, nak
Kita berbincang bersama
Beratapan bintang-bintang
Engkau kutunggu menghapus rindu
Satu persatu

Lamongan, 15 November 2017



Menunggu

Menunggumu dalam doa
Adalah sebuah harap yang belum saja usai

Sedangkan hari-hari berlarian semakin cepat
Waktu berdentang kian riuh
Menggeser minggu ke hitungan tahun
Mengubah diri penuh uban

Kau harusnya tahu
Doa ini selalu hadir
Pada letih
Pada tangis
Yang terhampar di pelataran sajadah

Menunggumu dalam doa
Adalah sebungkus harap pada Tuhan untuk mendekapmu di pangkuan

Lamongan, 15 November 2017


Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search