Wednesday 12 October 2022

Healing Trip Bersama Teman Hidup Traveloka ke Pulau Morotai

teman hidup Traveloka

Healing Trip Bersama Teman Hidup Traveloka ke Pulau Morotai, Mutiara di Bibir Pasifik - Orang di sekitar seringkali berpendapat bahwa tiap kali aku dan suami pergi liburan hanya untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang, capek-capek perjalanan jauh tanpa mementingkan kesehatan dan selalu saja ada celetukan, 

"Jalan-jalan terus, kapan punya anaknya?" 

"Oh, pantesan lama. Kurang istirahat liburan melulu."

"Bulan madu terus mana hasilnya?"

Dan masih banyak pertanyaan dan juga pernyataan dari orang-orang yang hanya melihat kami dari luar saja. Dulu memang bagiku liburan adalah bentuk pelarian dari rasa sedih, kecewa dan masalah yang tak kunjung selesai. setiap kali gagal, aku rasanya tak ingin bertemu banyak orang, menyendiri dan menghilang sejenak. karena aku tidak sanggup menjawab semua pertanyaan orang lain, kapan aku hamil. Mereka tidak pernah tahu apa yang sudah kami lalui selama ini. Dokter, pengobatan alternatif dan apapun itu sudah kami coba. 

Ini tahun ke delapan aku dan suami mengarungi bahtera rumah tangga. Seperti kapal dalam lautan, kadang pasang dan kadang surut. Kadang tenang kadang ada gelombang. Dan melakukan perjalanan berdua adalah salah satu cara kami untuk mempererat hubungan. Melakukan healing Trip berdua, menenangkan pikiran dengan mendengarkan gemericik air terjun, suara ombak berlarian dan desiran angin yang membelai pelan. Membiarkan segala kerumitan di kepala bebas terbang, mengobati rindu kami kepada seseorang yang bahkan Tuhan sendiri belum hadirkan ke dunia. Mungkin benar kata Dylan, rindu itu berat. Ya, biar kami saja yang merasakan kerinduan ini.

Saat rembang petang
Bayu menggigit setiap sendi
Menyekap sisa-sisa matahari
Sementara dekapan bintang
Menghangatkan sekadar bayang
Kita tepekur, saling memeluk
melewati malam panjang penuh arang
Di lengkung langit,
Rembulan membubung
Lalu lesap ditelan awan
Kita menanti, menautkan jemari
Hingga rembulan turun ke bumi
Penawar rindu yang menderas saban hari

(Fitri Areta)

Aku dan suami sudah datang ke beberapa wisata di Indonesia. Tapi kali ini  Healing Trip Bersama Teman Hidup Traveloka ke Pulau Morotai adalah impian. Ada alasan kenapa  kami ingin mengunjungi Morotai, sebuah pulau di Kepulauan Halmahera di Provinsi Maluku Utara.

 

Memandang laut nan lepas dan pantai dengan ombak berkejaran, pasir-pasirnya yang putih dan berteksutr lembut adalah keindahan yang patut disyukuri. Pulau Morotai terkenal dengan banyak pantai mempesona dan kaya pemandangan yang luar biasa, seperti Pulau Dodola, Pantai Gorango, Pulau Kokoya, Pulau Tabailenge dan Pantai Rorasa.

Pulau yang tersembunyi di Maluku ini masih alami terjaga dengan baik. Pulau yang terkenal yaitu Pulau Dodola.  Saat air pantai sedang surut, akan terlihat pasir putih terbentang sepanjang 500 meter yang menyambungkan pulau Dodola besar dan pulau Kecil. Bergandengan tangan berdua melewati pasir putih dengan kiri kanan pemandangan laut yang jernih sungguh romantis. 

Tidak hanya terumbu karang yang cantik dan ikan berwarna-warni, saat diving banyak spot yang sayang bila dilewatkan. Ada sisa-sisa peperangan Perang Dunia II seperti pesawat tempur, kapal karam dan yang terkenal bangkai pesawat  jenis Bristol Beuford buatan Australia yang tenggelam di kedalaman 40 meter. 

wisata pulau morotai

Selain itu jika ingin berenang bersama hiu bisa di pulau Mitita. Ada juga Taman Laut di perairan Pulau Morotai, sekitar pulau Sumsum, pulau Ngele-ngele Besar, pulau Kolorai, pulau Dodola, Pulau Rao dan Lungu-lungu. Diving berdua dengan pasangan sambil melihat aneka keindahan bahwa laut itu sangat indah tak terbayangkan.

Pulau Morotai terkenal dengan sebutan Mutiara Di Bibir Pasifik. Hal ini bukan hanya sekedar julukan tapi karena memiliki pasir putih yang bersih, indah dan posisinya di tepi Samudra Pasifik.

Museum Trikora pulau Morotai

Pulau Morotai, tercatat dalam sejarah dunia ketika menjadi palagan Pasifik (Pacific Theatre) militer Jepang dengan sekutu. Ketika Perang Dunia II sejumlah wilayah Indonesia bagian timur menjadi saksi bisu berkecamuknya perang dunia II. Morotai menjadi pintu masuk Jepang untuk menguasai wilayah Hindia Belanda, Filipina, dan sebagian Malaysia.

MacArthur, Panglima Tertinggi AS untuk kawasan Pasifik Barat Daya, memimpin 57.020 pasukan gabungan bersama militer Inggris, Australia, dan Belanda memasuki Morotai dari Biak pada 15 September 1994 lewat Operasi Tradewind. MacArthur berhasil memukul mundur ratusan prajurit Jepang lewat peperangan yang berlangsung hingga 4 Oktober 1994. Di Saat ini, di pulau Zum-zum, terdapat Patung Mac Arthur yang dibuat untuk mengabadikan lokasi persembunyiannya saat menyusun strategi perebutan pulau Morotai dalam  Perang Dunia II.

Patung MacArthur Morotai

Selain patung MacArthur juga ada monumen Teruo Nakamura. Nakamura adalah prajurit Jepang yang kabur ke dalam hutan saat sekutu menyerang Pulau Morotai tanggal 15 September 1944. Nakamura bersembunyi di pulau Morotai hingga 31 tahun lamanya karena tidak mengetahui bahwa perang telai usai. Keberadaan Nakamura terungkap pada akhir 1974, saat seorang warga melaporkan Nakamura kepada kepolisian. Namun saat ingin dipulangkan ke Jepang, baru diketahui sebenarnya Nakamura bukanlah warga asli Jepang. Nakamura terlahir dengan nama Attuna Palalin sementara di Taiwan dia bernama Lee Guang Hui.

Di pulau Morotai setelah asyik berfoto berlatar belakang patung, juga bisa mengunjungi museum. Yaitu Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora. Kedua museum ini lokasinya berada satu kompleks, dan berada di pinggir pantai.

Di sana dapat melihat berbagai peninggalan perang Dunia II seperti alat perang, alat sehari-hari dan juga uang kuno.

Membahas soal kuliner, membuat perut terasa lapar. Ada kuliner khas Morotai yang patut dicoba seperti nasi jaha yang terbuat dari campuran beras, santan kelapa, dan bumbu yang dibakar dan dibalut dengan daun. 

Kuliner Khas pulau Morotai

Ada juga hidangan pedas bernama gohu ikan, diolah dari ikan yang dibumbui dengan garam, tumisan bawang, daun kemangi, dan cabai.  Pasti nikmat rasanya makan berdua dengan teman hidup Traveloka di tepi pantai.

Kalau untuk jajanan ada banyak seperti Kue Waji, Kue Halua Kacang, Papeda, Roti Panggang Kenari, Kobong, Air Guraka da kue Bagea yang sering dijadikan oleh-oleh dan memiliki rasa manis dan gurih. Kue ini dibuat dari campuran pala, kayu manis, tepung sagu, dan gula merah.

Mencari Penginapan yang Nyaman

hotel murah morotai

Kalau ke Pulau Morotai tentunya tak lupa untuk pesan penginapan. Rekomendasi penginapan yang aku pilih sama suami yaitu D'Aloha Resort. Setiap kali pergi liburan, kami selalu pesan melalui traveloka hotel. Selain banyak pilihan juga sangat mudah aplikasinya.


D'Aloha Resort ini mempunyai bangunan yang unik dan keren. Resort ini berada di Tanjung Dehegila, Pulau Morotai. Dan yang lebih serunya lokasi resorti ini berada di pinggir pantai. Dan dengan mudahnya dapat menikmati  keindahaan pantai saatnya sunrise atau sunset.

D'Aloha Resort pulau Morotai

Melalui aplikasi Traveloka, ada beberapa pilihan kamar dan juga fasilitas yang disediakan yaitu AC, TV, Shower air panas dengan harga permalamnya sangat terjangkau. Selain itu tersedia beragam menu makanan, D’ Aloha menyediakan makanan khas lokal maupun internasional. 

Akses ke Pulau Morotai

Jalur Darat

Kalau melalui jalur darat bisa melalui Ternate kemudian menuju Sofifi. Lalu melanjutkan perjalanan menggunakan mobil ke Tobelo. Setelah itu baru berjalan ke Morotai. Total waktu yang ditempuh sekitar empat jam.

Jalur Laut

Untuk menuju ke Pulau Morotai melalui jalur laut, bisa pakai kapal KM Geovani dengan tarif sekitar Rp 160.000 dari Pelabuhan Ahmad Yani-Ternate. Kapal berangkat kurang lebih pukul 20.00 WITA dan tiba di Pelabuhan Imam Lastori, Morotai Selatan, sekitar pukul 07.00 WITA

Jalur Udara

Kalau ingin lebih cepat sampai bisa lewat jalur udara dengan naik pesawat Wings Air. Maskapai ini menyediakan semua penerbangan baik domestik dan mancanegara ke Pulau Morotai. Nantinya, pesawat akan transit dulu dari Manado Bandara Samratulangi lalu ke Bandar Udara Pitu Morotai (OTI). 

Itulah impianku dan suami untuk healing Trip #LihatDuniaLagi selanjutnya, Pulau Morotai. Kami tidak memaksakan keinginan setelah sampai dari Pulau Morotai kami mendapatkan momongan tapi setidaknya kami dapat menghabiskan waktu bersama di sela rutinitas kerja. Menepi sejenak dari keriuhan orang-orang yang selalu mempertanyakan kapan kami punya anak.

"Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan"



 


16 comments:

  1. Seru banget bisa liburan ke morotai, impian aku banget juga bisa keliling indonesia yang indah ini. Semoga bisa cepat terwujud. Dan semoga cepat diberikan kepercayaan untuk menimang anak mba fit. Sama seperti adeku 8th pernikahan.

    ReplyDelete
  2. Udah ga usah dengerin kata orang semangat aja bestie. Kakakku juga belum punya anak 11 tahun akhirnya adopsi anak. Semoga tertular bisa jalan-jalan lagi bersama keluarga kecil terakhir traveling itu sebelum pandemi covid19 tea

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bund kadang kalau dengerin omongan orang trus malah kepikiran.
      Iya semoga bisa jalan-jalan lagi bunda.

      Delete
  3. Mbaa nggak usah terlalu dimasukkan dalam hati omongan orang. Insha Allah, Allah kasih banyak banyak kebahagiaan untuk rumah tangga meski belum punya momongan ya. Salah satunya bisa quality time berdua sama suami, jalan-jalan keliling Indonesia. Seru banget kayaknya bisa menjelajah sampai ke Morotai sana..

    ReplyDelete
  4. wah seru banget nih bisa liburan ke pulau morotai masya Allah indahnya ya tempatnya

    ReplyDelete
  5. Seneng banget baca tulisannya mba...berasa ikut liburan meski lewat bacaan. Bagus banget ya tempatnya...kapan yaaa bisa sampai Morotai beneran.

    ReplyDelete
  6. saya pengguna setia Traveloka juga wah seru bisa jalan-jalan dengan modal tiket dari Traveloka yang banyak promo dan diskonnya ya. apalagi ke Morotai salah satu destinasi cantik di Indonesia

    ReplyDelete
  7. Waa seru juga nih ke Morotai... Cantik banget dan pasti akan jadi pengalaman berharga. Semoga suatu saat bisa ke sana sama teman hidup jugaaa

    Vita mamanesia.com

    ReplyDelete
  8. Tulisannya seru banget. Pemandangan di Morotai juga bagus-bagus. Terus baca sejarah Nakamura juga bikin terkaget-kaget. Ga nyangka aja..

    ReplyDelete
  9. Melihat alam yg masih asri & bintang lautnya bikin pingin nyemplung juga woaaaaa

    ReplyDelete
  10. mashaallah cakep banget pulaunyaaa, jadi kangen mau mantai juga huhu
    btw trip kesini ngabisin budget berapa ka?

    ReplyDelete
  11. Indahnya MasyaAllah pengen ke situ juga. Healing banget ini sih. Makasih mba berssa diajak Plesiran

    ReplyDelete
  12. Mbaaak gimana sih caranya bisa jalan jalan teruuus? Aku ga mau julid tapi mau minta diajari biar bisa kayak mbak, bisa sampai ke Morotai gitu lho. Pengen bangeeet

    ReplyDelete
  13. Salah satu impianku nih jalan-jalan ke Morotai karena bagus banget alamnya ^^

    ReplyDelete
  14. Aku penasaran banget sama kulinernya. Apalagi aku tergolong yang suka makan..hehehe..wah.. Morotai ini salah satu destinasi favorit ya setelah raja Ampat

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search