Saturday 14 October 2023

Tangani Perubahan Iklim dengan Penghijauan #UntukmuBumiku

Halo Sobat Pembaca,

Kemarin saya membaca sebuah status media sosial teman yang menampakan suhu udara di daerahnya mencapai 40 derajat celcius. Tidak terbayangkan bagaimana panasnya suhu udara di daerah tersebut. Tapi memang saya sendiri merasakan bahwa akhir-akhir ini suhu udara sangat panas. Pukul tujuh pagi saja langit sudah sangat cerah seperti pukul sembilan. Belum lagi kalau malam udaranya terasa sangat panas dan membuat badan sangat mudah berkeringat.

Menurut BMKG, hujan akan turun di bulan November. Ya, memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ada sebuah puisi almarhum Eyang Sapardi Eyang Damono berjudul Hujan Di Bulan Juni. Kalau tahun ini, Juni tidak ada hujan sama sekali. Terakhir saya fotoin hujan itu di bulan April. Saya ingat sekali saya menunggu hujan di Kantor Balai Bahasa Jawa Timur sambil fotoin derasnya hujan dan sampai bulan ini Oktober, musim kemarau masih betah untuk tinggal. Nah sebagai pemuda Indonesia nih #MudaMudiBumi tentunya saya ingin turut andil untuk melakukan tindakan yang dapat mengurangi atau menangani perubahan iklim yang terjadi #UntukmuBumiku

Pola musim yang berubah ini merupakan perubahan iklim yang mana perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata, perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembapan, evaporasi, arah dan kecepatan angin serta awan.

#UntukmuBumiku, Perubahan Iklim

Perubahan iklim memberikan dampak di berbagai sektor atau bidang, seperti:

  1. Kesehatan

Kasus Demam Berdarah dan malaria meningkat karena naiknya suhu daratan pada masa transisi antarmusim. Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dapat terjadi akibat kasus kebakaran hutan akibat kekeringan yang berlanjut akan mengakibatkan gangguan pernapasan.

  1. Sumber Daya Air

Perubahan pola curah hujan dapat berdampak pada berkurangnya ketersediaan air di permukaan dan penurunan kualitas air akibat pekatnya polutan di air yang menurun kuantitasnya.

  1. Pertanian

Pergeseran musim hujan dan kemarau dapat mempengaruhi pola masa (kalender) tanamn dan perunahan musim tanam. Perubahan pola angin dapat menyebabkan penyebaran hama, terganggunya penyerbukan dan pembuahan.

  1. Kelautan dan Perikanan

Perubahan pola angin dan gelombang tinggi dapat menyebabkan nelayan gagal melaut. Perubahan kelembaban udara dapat menyebabkan peningkatan keasinan air tambak dan mempengaruhi pola budi daya.

  1. Kehutanan

Peningkatan suhu dan perubahan pola hujan, seperti kemarau panjang, dapat menyebabkan peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan serta mengancam ketersediaan air.

Kalau sudah terjadi perubahan iklim, ada dua tindakan yang bisa Sobat Pembaca lakukan. Pertama, melakukan adaptasi untuk mengatasi akibat atau dampak perubahan iklim. Kedua, melakukan mitigasi untuk mengatasi penyebab perubahan iklim.

Tindakan adaptasi adalah upaya mengatasi dampak perubahan iklim sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya. Menurut  Intergoverment Panel On Climate Change (IPCC) beberapa komponen kegiatan adaptasi perubahan iklim, meliputi:

-          Atribusi komponen perubahan iklim terhadap kegiatan sosial ekonomi dan biosfer

-          Kajian dan Studi Dampak

-          Kerentanan terhadap perubahan iklim

-          Kapasitas adaptasi dan kajian ketahanan terhadap perubahan iklim.

Berbagai usaha adaptasi yang bisa di lakukan masyarakat yaitu:

  1. Meningkatkan ketahanan tubuh menghadapi pergeseran musim
  2. Membuat resapan biopori untuk penanggulangan banjir
  3. Memperbaiki manajemen pengelolaan air, termasuk sistem jaringan irigasi
  4. Bagi petani dapat menanam lebih dari satu jenis tanaman (tumpang sari) dan menerapkan sistem irigasi berselang dan melakukan efisiensi penggunaan air, seperti irigasi tetes dan pemberian mulsa
  5. Bagi nelayan dapat dengan membuat APO (Alat pemecah ombak), melakukan wanamina (gabungan antara hutan mangrove dan budidaya ikan dan menguatkan kelembagaan nelayan untuk ketahanan menghadapi perubahan iklim

Sobat Pembaca, sementara tindakan Mitigasi adalah upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi atau meningkatkan Gas Rumah Kaca (GRK) dari berbagai sumber emisi. Ada hal-hal kecil yang bisa dilakukan tapi berdampak besar dalam mengurangi perubahan iklim yang dapat saya ataupun Sobat pembaca lakukan dengan #BersamaBergerakBerdaya

Mitigasi dengan Melakukan Penghijauan

Gemar melakukan penghijaun seperti menanam pohon atau tanaman #TeamUpForImpact dengan aneka jenis vegetasi ternyata akan memberi kontribusi yang sangat berarti bagi perubahan iklim. Menanamn pohon selain mampu menyerap gas rumah kaca (GRK) juga dapat memberi manfaat lain seperti memberi naungan dari terik matahari, sebagai pelindung angin, dan menurunkan suhu lingkungan.

Perubahan Iklim

Pada daun pepohonan akan terjadi fontosintesis, daun menyerap karbon di atmosfer sekitarnya. Semakin banyak pohon, banyak juga GRK yang diserap. Karbondioksida merupakan salah satu penyebab utama terjadinya perubahan iklim lantaran gas ini berperilaku sebagai GRK yang menyebabkan pemanasan global. Jadi ketika tanaman atau pepohonan yang menghampar luas maka kosentrasi karbon yang diemisikan ke atmosfer berkurang. Akibatnya, laju perubahan iklim atau pemanasan global melambat.

Langkah dalam melakukan penghijauan dapat dilakukan dengan cara:

  1. Menanami hutan yang gundul dengan pepohonan

Hal ini dilakukan sebagai perlindungan hutan yang di dalamnya terdapat flora dan fauna yang perlu dilestarikan. Di musim kemarau seperti sekarang ini, banyak hutan terbakar akibat kekeringan ataupun juga ulah manusia yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan baru. Membakar hutan sembarangan akan menjadikan kosentrasi karbondioksida di atmosfer bertambah, praktis suhu udara secara global naik dan terjadi perubahan iklim.

  1. Menanam tanaman atau tumbuhan di halaman rumah

Sobat Pembaca, siapa yang suka menanam tanaman di rumah? Saya sangat suka menanam tanaman, selain sebagai hobi atau mengusir kepenatan, menanam tanaman juga berdampak pada upaya mengurangi GRK. Menanam bunga atau tanaman di halaman tentunya akan memperindah halaman dan mempersejuk udara di sekitar rumah.

Perubahan iklim, #UntukmuBumiku

Lalu bagaimana apabila jika halaman rumah sangat terbatas?

Sobat Pembaca dapat menanam tanaman di pot-pot yang dapat di letakan di teras rumah ataupun digantungkan di depan rumah.

Mitigasi dengan Hemat Energi

Menghemat energi yaitu mengurangi penggunaan listrik dan BBM. Apabila di siang hari, lampu dapat dimatikan untuk menghemat energi, mencabut kabel apabila tidak digunakan seperti cas gawai, kipas angin dan juga televisi.

Menghemat energi dengan mengurangi menggunaan BBM bisa dengan membiasakan naik sepeda saat bepergian. Sepeda adalah kendaraan yang sangat ramah lingkungan yang tidak mengeluarkan gas buang ke atmosfer. Berbeda dengan mobil, sepeda motor, bus, kereta api, kapal, dan pesawat terbang yang memberi peran sangat penting dalam membuang polutan udara. Dengan mengayuh sepeda, selain tubuh menjadi lebih bugar dan sehat jga mencegah atau memperlambat terjadinya  perubahan iklim atau pemanasan global.

“Yuk share mimpi kamu terhadap isu perubahan iklim dan perlindungan hutan"

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search