Lawan Stigma Untuk
Dunia Setara- Penyandang Disabilitas baik Kusta atau ragam disabilitas lainnya
masih terjebak dalam lingkaran diskriminasi. Pemahaman yang keliru dan stigma
dari masyarakat membuat para penyandang disabilitas tidak dapat kesempatan yang
sama seperti masyarakat non-disabilitas lainnya dalam berbagai aspek. Rabu, 30
Maret 2022 saya mengikuti Talkshow siaran Ruang Publik KBR dan persembahan dari
NLR Indonesia dengan pembahasan Lawan Stigma Untuk Dunia Setara yaitu tentang
perjuangan penyandang disabilitas selama ini dalam menghadapi stigma dan
diskriminasi.
Ruang Publik KBR sering
menghadirkan wawasan tentang pemahaman disabilitas. Sebelumnya saya juga pernah
mengikuti Talkshow Ruang Publik KBR dengan pembahasan tentang Kusta.
Topik-topik talkshow seperti inilah yang sangat penting sekali untuk masyarakat
agar dapat memahami peran para penyandang disabilitas. Sekaligus agar stigma
dan pandangan buruk masyarakat yang melekat tentang para disabilitas terhapuskan.
NLR Indonesia juga
sebagai organisasi yang memiliki fokus untuk isu kusta dan pembngunan inklusi
disabilitas, salah satunya terhadap penyandang down syndrom.
Talkshow Lawan Stigma
Untuk Dunia Setara diangkat bertepatan dengan peringatan hari down syndrome
sedunia yang dirayakan setiap 21 Maret. Talkshow ini menghadirkan dua
narasumber yaitu :
1. 1. Dr. Oom Komariah, M.Kes - Ketua Pelaksana Hari Down Syndrome Dunia (HDSD) 2.
2. 2. Uswatun Khasanah – Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)
Talkshow Lawan Stigma Untuk Dunia Setara
Dalam Talkshow Lawan Stigma
Untuk Dunia Setara, perjuangan melawan stigma tentang penyandang disabilitas
juga ikut disuarakan oleh penyandang down syndrome, yang sering dilihat atau
dianggap sebagai orang dengan gangguan kejiwaan padahal sebenarnya ini sangat
berbeda. Pemahaman seperti ini yang keliru di masyarakat. Penyandang down
syndrome tidak dapat melakukan apa-apa padahal mereka juga berhak hidup layak
dalam masyarakat.
Salah satu narasumber Talkshow
Lawan Stigma Untuk Dunia Setara yaitu Mbak Uswatun Khasananh. Mbak Uswah
merupakan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dan sangat teguh serta
yakin dirinya akan sembuh. Beliau didiagnosa kusta kering pada usia 12 sampai 14
tahun. Gejala kusta yang terjadi yaitu bercak putih kemerahan di kulit dan
disertai mati rasa pada bercak tersebut. Kusta yang dideritanya mempengaruhi
kulit, hidung, mata dan juga saraf. Karena hal ini, Mbak Uswah kemudian berobat
ke puskesmas selama 12 tahun. Selain berobat rutin, juga makan makanan bergizi
dan juga olahraga.
Kusta sendiri ada dua
macamnya yaitu kusta basah dan kusta kering. Penyakit kusta disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycrobacterium Leprae.
Bergabung Dengan
Komunitas POTADS
Persatuan Orang Tua
Anak dengan Down Syndrome atau dikenal POTADS adalah komunitas yang didirikan
untuk orang tua agar bisa saling sharing informasi tentang down syndrome dan
juga saling sharing pengalaman.
Narasumber selanjutnya
yaitu Dr. Oom Komariah, M. Kes daro POTADS, dan juga merupakan Ketua Pelaksana
Hari Down Syndrome Dunia (HDSD) tahun 2022. Dr. Oom menceritakan pengalamannya
selama memiliki anak berkubutuhan khusus. Beliau menghimbau kepada orang tua
yang memiliki anak down syndrome untuk segera menghubungi tim medis untuk
memperoleh pengobatan lebih lanjut seperti fisioterapi, terapi, dll. Selama
merawat anaknya yang mempunyai kebutuhan khusus, Dr. Oom juga sempat terpuruk
tapi kemudian beliau bangkit dan yakin anaknya bisa seperti orang lain yang
dapat beraktifitas seperti biasa. Down syndrome dapat mengalami pertumbuhan
yang lebih lambat seperti bicara lebih lambat, berjalan lebih lambat.
Bila masyarakat
mempunyai masalah yang sama atau ingin informasi lebih lanjut terkait POTADS
dapat menghubungi melalui nomor kontak admin POTADS di 081296237423. Dan bisa
melalui sosial media atau website resmi POTADS.
Post a Comment