Monday 21 June 2021

Dukung Kesempatan Kerja bagi Disabilitas dan OYMK

Dukung Kesempatan Kerja bagi Disabilitas dan OYMK - Pernahkah kalian mendengar tentang penyakit Kusta? Menurut Dr. Dr. Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi, SpKK(K) menerangkan bahwa penyakit Kusta merupakan penyakit infeksi dan menular yang disebabkan oleh kuman bernama Mycobacterium leprae. Penyakit Kusta dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita yang lama dan berulang, menular melalui pernapasan dengan masa inkubasi 2-5 tahun setelah kuman masuk ke dalam tubuh.

Berdasarkan data kesehatan global, Indonesia menempati peringkat ketiga negara dengan penderita kusta terbesar setelah India dan Brazil. Itu artinya  jumlah penderita penyakit kusta di Indonesia terbilang banyak. Tapi kusta bukan penyakit yang mematikan. Kusta dapat disembuhkan dan setelah sembuh, Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYMK) tidak akan menularkan penyakit kusta. Tapi masih banyak orang awam yang takut bila berkomunikasi atau bertemu dengan OYMK. Apalagi setelah fisiknya tidak sempurna dan menjadi disabilitas. Padahal stigma negatif dari masyarakat dapat berdampak bagi kehidupan mereka seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan. karena stigma negatif tersebut membuat OYMK mengalami rasa kurang percaya diri.

Lalu bagaimana upaya mengatasi hal tersebut?

Masih adakah kesempatan kerja bagi disabilitas dan OYMK?


Talkshow Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia

Dalam Talkshow Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia (lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada pemberantasan dan pemberdayaan penyintas kusta), mengangkat judul “Memberikan kesempatan kerja bagi disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta? Kenapa tidak” pada tanggal 14 Juni 2021, Angga Yanuar Manager Proyek Inklusi Disabilitas NLR Indonesia memaparkan tentang penyakit kusta dan juga diskriminasi yang timbul dari masyarakat terhadap para OYMK. Diskriminasi tersebut seperti menganggap OYMK masih dapat menularkan penyakit kusta dan dipandang tidak berkompeten dan cacat.

Angga menyampaikan agar masyarakat tetap memberikan support kepada OYMK , khususnya penyandang disabilitas agar tetap bersemangat dan percaya diri. Setelah sembuh, Disabilitas dan OYMK tetap layak bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka.

PT Anugrah Frozen Food perusahaan yang sangat terbuka ketika ada penyandang disabilitas atau OYMK mendaftar di tempat kerjanya. Seperti yang disampaikan Mbak Zukirah Ilmiana, Owner PT Anugrah Frozen Food penyandang disabilitas atau OYMK berhak diberikan kesempatan untuk bekerja dan berkarya dengan segala leterbatasannya. Karena ternyata penyandang disabilitas atau OYMK tetap mampu bekerja dengan baik.

Hal tersebut menjadikan PT Anugrah Frozen Food menjadi salah satu perusahaan yang dipercaya sebagai penerima magang disabilitas di Bulukamba, Sulawesi Selatan. PT Anugrah Frozen Food juga berpartisipasi dalam Program Kerja  Inklusif Katalis yang merupakan inisiatif NLR Indonesia.

Mbak Zukirah menambahkan, Penyadang Disabilitas atau OYMK bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga ditanggung bersama-sama dalam bentuk kepedulian sosial.

Talkshow Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia melalui 100 radio jaringan KBR seluruh Indonesia, dan 104.2 MSTri FM Jakarta, atau live streaming via website kbr.id dan Youtube Berita KBR itu juga menghadirkan seorang pemuda yang pernah mengalami penyakit kusta. Sebagai OYMK, pemuda yang bernama Muhammad Arfah itu pernah mengalalami masa-masa sulit. Dulu dia sering diejek karena kulitnya gelap menghitam dan belang-belang. Banyak sebutan jelek yang disematkan kepadanya hingga membuatnya jarang masuk sekolah. Tapi atas dukungan keluarganya, Arfah menjalani pengobatan dengan semangat dan yakin dapat sembuh dari kusta.

Kini Arfah sedang magang di Satpol PP kota Makasar sebagai Staf Administrasi. Arfah memberikan motivasi dan inspirasi bahwa OYMK bisa sembuh dan dapat menjalani harinya dengan percaya diri serta penyadang disabilitas atau OYMK berhak meraih mimpi-mimpinya.

Dari pengalaman Arfah, bahwa penyandang disabilitas atau OYMK harus tetap optimis dan percaya diri, tidak mendengar cemohan orang lain tentang dirinya. Karena mereka tetap berhak mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Dari sini kita dapat belajar bahwa fisik dan masa lalu seseorang tidak bisa dijadikan patokan perbandingan dalam bermasyarakat. Yang ada kita harus membuka peluang bagi mereka penyandang disabilitas atau OYMK untuk sama-sama ikut andil dalam lingkungan masyarakat.


Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search