Kerik Jamu?
Program apaan sih?
Pas awal dengar namanya sekilas seperti istilah
program kesehatan. Eh ternyata, Kerik Jamu itu singkatan loh. KERIK JAMU (tuKER plastIK pinJAM bukU)
Program Kerik Jamu ini diluncurkan tanggal 23 Juli
2019 bertepatan dengan hari Anak Nasional kemarin di Creative Hub Surabaya.
Tempatnya satu lokasi dengan perpustakaan Bank Indonesia. Saya bersyukur sekali bisa ikut
hadir dalam peluncuran tersebut atas undangan Mbak Cathy. Apalagi di sana
banyak bertemu orang-orang hebat yang sangat peduli terhadap masa depan
anak-anak Indonesia.
Dengan mengusung tema “Waktunya Anak Indonesia Bercerita”, Kerik Jamu merupakan program
anak Indonesia yang akan banyak memberikan manfaat dan menambah wawasan anak
melalui buku. Selain itu Kerik Jamu berupaya untuk mengajarkan kepada
generasi-generasi muda untuk cinta lingkungan.
Acara peluncuran dihadiri oleh Oliver Utomo Budiman
atau akrab dipanggil Ollie yang merupakan penggagas Kerik Jamu, psikolog anak
Inayah Sri Wardhani, Perwakilan BI Prasetya Reta. Dan hadir pula perwakilan
pemerintah Surabaya Ir. Musdiq ALi Suhudi serta perwakilan dari Alfamart.
Ollie memaparkan bahwa ide Kerik Jamu tersebut
selain berupaya sebagai aksi sosial yang dapat mengajarkan ke generasi
anak-anak Indonesia supaya peduli dengan bumi yang ditinggalinya. Dan menyadari
bahwa isu plastik sampah di Indonesia sudah mencemari lautan. Juga untuk
meningkatkan generasi cinta membaca pada anak.
Ollie dan Mamanya (Ibu Tiara J. Josodirdjo) |
Menurut Ibu Inayah, bahwa sumber belajar anak tidak
hanya dari orang tua tapi bisa dengan buku. Untuk itu perlu membudayakan
kebiasaan orang tua membaca buku untuk anak. Mbak Reta perwakilan dari BI juga
menambahkan bahwa membaca dapat menambah wawasan anak. Karena itu Perpustakaan
Bank Indonesia juga memfasilitasi buku-buku untuk anak-anak. Bahkan menyediakan
Pojok Dongeng, dimana anak-anak bisa mengenal Bank Indonesia tidak hanya dari
buku tapi juga lewat mendongeng.
"Bukan masyarakat yang mendatangi buku tapi
buku yang mendatangi masyarakat." Itulah sambutan yang disampaikan oleh
Bapak Musdiq selaku Kepala Divisi Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.
Beliau juga mengatakan bahwa program Kerik Jamu ini sangat bermanfaat dan
mendukung program literasi yang ada di Surabaya.
Lalu bagaimana sih program Kerik Jamu itu berjalan?
Penasaran, kan? Ikuti ceritanya!
KERIK JAMU adalah salah satu program yang menyasar
ibu dan anak Indonesia untuk dapat membaca buku secara gratis dan dengan akses
lebih mudah. Kerik Jamu bekerjasama dengan Alfamart. Untuk saat ini ada 50
gerai Alfamart yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik yang memiliki rak
baca Kerik Jamu. Setiap toko ditempatkan 1 buah rak buku yang diisi 30 - 40
buku cerit anak. Di sisi rak buku disediakan 1 karung kain untuk menampung
sampah plastik yang disetorkan.
Syarat pinjam buku di Kerik Jamu ini pun sangat
mudah. Peminjam dapat meminjam satu buku untuk dibawa pulang selama seminggu
dengan menyetorkan 3 sampah plastik, baik plastik jajan maupun botol minuman
yang dimilikinya. Kemudian akan ada petugas Alfamart yang akan membantu untuk
mengentri data peminjam.
Nah, bagi peminjam yang selesai baca dan
mengembalikannya maka akan mendapatkan reward berupa satu buah sedotan bambu.
Sedangkan bagi donatur yang menyumbangkan 25 buku di Kerik Jamu akan
mendapatkan satu buah tumbler. Keren kan?
Tapi lebih kerennya, Oliver Utomo Budiman
penggagas Kerik Jamu ini adalah pemuda yang masih berusia 18 tahun.
Ide Kerik Jamu ini berawal dari hobinya membaca buku dan merasakan manfaatnya,
tapi juga dia menyadari banyak anak Indonesia yang kurang beruntung karena
terbatasnya akses maupun fasilitas untuk membaca buku anak-anak yang
berkualitas. Karena itu, Oliver mempunyai ide untuk menularkan virus membaca
dengan menyediakan akses buku di tempat yang mudah ditemui dan sering
dikunjungi ibu dan anak.
Profil Oliver Utomo Budiman
Oliver yang akrab dipanggil "Ollie" adalah
seorang pemuda berusia 18 tahun. Saat ini Ollie menjalani tahun akhir di
Philips Academy Andover yang juga aktif mengikuti berbagai macam klub siswa di
sekolahnya seperti Klub Siswa tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi. Ollie
saat ini menjabat sebagai Board Director Food Waste Utilization di
sekolahnya.
Ollie menyalurkan hobinya dengan membaca pada waktu
luang serta terlibat dengan Klub Siswa Eco-Environment, (Organisasi yang
merujuk pada produk yang berkontribusi pada kehidupan hijau atau praktik yang
membantu melestarikan sumber daya seperti air dan energi. Karena kegiatannya
tersebut, munculah ide Kerik Jamu sebagai bentuk kepedulian untuk membuka ilmu
sekaligus menciptakan generasi peduli lingkungan.
Kerik Jamu Alfamart Ciliwung Surabaya
Setelah acara peluncuran selesai, saya, mbak Triana
dan mbak Dian mampir ke Alfamart yang ada di jalan Ciliwung yang merupakan
salah satu tempat Kerik Jamu.
Rak Buku Kerik Jamu ditempatkan di depan
gerai. Lengkap dengan buku dan 1 kantong tempat sampai kain. Kami putuskan yang
pinjam buku adalah mbak Dian karena rumahnya yang paling dekat dengan lokasi.
Kami kemudian menuju kasir karena kasir Alfamart
bertugas membantu pengunjung meminjam buku Kerik Jamu. Petugas Alfamart
tersebut sebelumnya sudah mendapatkan training terkait program Kerik jamu. Jadi
untuk pengunjung lain tidak akan terganggu dengan peminjam buku.
Yang pertama, Mbak Dian menyerahkan 3 buah
plastik sampah kepada kasir. Kedua, menunjukkan kartu identitas atau
KTP kepada kasir.
Kemudian petugas mengisi form di website yang
meliputi nama, nomor handphone peminjam, Lalu judul buku yang akan dipinjam.
Lebih
lengkapnya bisa dilihat di video berikut ini!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai KERIK JAMU,
bisa mengunjungi website KERIK JAMU ya...
Semoga ke depannya program Kerik Jamu akan menyebar
di seluruh Indonesia untuk meningkatkan literasi serta mengurangi sampah
plastik di Indonesia. Bagi saya program Kerik Jamu ini sangat bermanfaat sekali
bagi generasi penerus bangsa.
Post a Comment