Wednesday 2 May 2018

Puisi Kangen

Telah kutuliskan puisi-puisi itu sejak orang-orang riuh menanyakan keberadaanmu
Ketika kau tak jua hadir menyapa hariku

Kau tahu,
Saat kulambungkan harapan ke atas langit
Air mata luruh menderas merindukanmu

Empat tahun berlalu
Aku masih saja mengirimimu puisi
Hingga hari ini
Aku menjelma jadi burung, berharap membubung menjemputmu

Kau tahu, aku masih saja menaruh namamu
Di setiap doa-doa yang selalu kupanjatkan padaNya

Dan pada suatu masa, entah kapan
Aku percaya kau akan berkata,
"Ibu, aku datang memeluk rahimmu"

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search