Telah kutuliskan puisi-puisi itu sejak orang-orang riuh menanyakan keberadaanmu
Ketika kau tak jua hadir menyapa hariku
Kau tahu,
Saat kulambungkan harapan ke atas langit
Air mata luruh menderas merindukanmu
Empat tahun berlalu
Aku masih saja mengirimimu puisi
Hingga hari ini
Aku menjelma jadi burung, berharap membubung menjemputmu
Kau tahu, aku masih saja menaruh namamu
Di setiap doa-doa yang selalu kupanjatkan padaNya
Dan pada suatu masa, entah kapan
Aku percaya kau akan berkata,
"Ibu, aku datang memeluk rahimmu"
Ketika kau tak jua hadir menyapa hariku
Kau tahu,
Saat kulambungkan harapan ke atas langit
Air mata luruh menderas merindukanmu
Empat tahun berlalu
Aku masih saja mengirimimu puisi
Hingga hari ini
Aku menjelma jadi burung, berharap membubung menjemputmu
Kau tahu, aku masih saja menaruh namamu
Di setiap doa-doa yang selalu kupanjatkan padaNya
Dan pada suatu masa, entah kapan
Aku percaya kau akan berkata,
"Ibu, aku datang memeluk rahimmu"
Post a Comment