Sunday 8 April 2018

Seorang Gadis Pemalu




Pagi hari di saat Hari Raya Idul Fitri, semua umat muslim berbondong-bondong  melaksanakan shalat ied di masjid-masjid terdekat.

Di pagi yang sama, 26 tahun yang lalu seorang ibu bertaruh nyawa demi melahirkan anak yang diimpikannya. Merenggang nyawa untuk ketiga kalinya. Ya, ketiga kalinya. Karena anak yang dilahirkannya adalah anak ketiga sekaligus anak pertama.

Seorang bayi perempuan lahir tepat suara takbir kemenangan berkumandang.

"Mau diberi nama siapa, Bu?" Seorang perawat menggendongnya dan bertanya pada seorang perempuan yang telah menjadi nenek. Nenek itu sedikit kebingungan karena tidak terpikir sama sekali untuk memberikan cucunya nama. Dan terucap langsung dari bibirnya sebuah nama,
 "Fitri..Fitriya." Nenek itu tersenyum gembira disusul senyum sang perawat.

Dan hari berlarian semakin cepat, seorang bayi yang bernama Fitri itu telah beranjak dewasa. Menjadi anak tunggal karena dua kakaknya telah pulang ke haribaan-Nya.

Jika kalian pertama bertemu dengannya mungkin kalian menebak dia gadis pemalu. Memang, dia gadis pemalu dan sangat pendiam. Bahkan pernah diejek temannya tunawicara karena irit sekali perkataannya. Hingga selepas sekolah dan lulus kuliah, dia bertekad untuk percaya diri dan berani tampil di depan. Segala usaha dilakukannya. Setiap naik kendaraan umum, dia selalu mencoba menyapa dan berbicara pada wanita yang duduk di sebelahnya. Berani menegur jika ada tang salah, berani berkata tidak jika dia tak menghendakinya.

Doa dan usahanya terkabul. Pada akhirnya, dia diterima kerja yang mengharuskan untuk selalu bicara di depan orang, Customer Service. Selain itu melalui organisasi dan komunitas menulis yang digelutinya, dia telah berani bersuara.

Tapi dia kembali pendiam saat ayah tercintanya pergi menyusul dua saudaranya. Pergi dan tak akan kembali. Tepat saat dia memulai kariernya.

Sekarang gadis pemalu itu telah membina keluarga kecil dengan pasangannya dan ibu yang merupakan orang tua satu-satunya. Di rumah mungil tepat di kota Lamongan. Dan gadis itu pada detik ini sedang selesai menuliskan dirinya. Tulisan yang sedang kalian baca sekarang.

Akulah Fitri, gadis pemalu yang dulu pernah bercita-cita jadi perawat. Tapi Allah memberikan rejeki lain lewat tulisan tangannya.


#TantanganFiksi

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search